The Story Kopi
Saking senengnya sama kopi, saya pernah dulu pas awal-awal habis nikah pengen punya produk kopi saset. Sampai terkumpul beberapa jenis kemasan kopi yang menarik, dari berbagai produk kopi yang beredar di pasar-pasar seperti kapal api, abc susu, tora bika, kopi liong, sampai kopi yang gak familiar tapi klasik kaya oplet. Kemasan-kemasan itu saya simpan di selorokan lemari berbahan kayu jati, di kamar istri untuk bahan saya mencari inspirasi rasa yang saya inginkan dan kemasannya. Bahkan saat itu saya sudah siapkan namanya, Buna Coffee. Gak begitu kuat filosofinya, bahkan saya cari-cari setelah mendapatkan nama itu saya dapatkan, tapi cukup berat buat ganti nama lain. Pada akhirnya, keinginan itu kandas. Karena ternyata nggak mudah ya, bikin usaha pertama. Sampel kopi-kopi yang saya koleksi itu pada akhirnya berakhir satu persatu di sebuah gelas bersama air panas ketika saya ingin sekali minum kopi. Haha.
Cappuccino crafted by barista at Baleha Cafe, Depok
Di lingkungan keluarga saya di kampung daerah Magelang. Banyak sekali petani kopi, bahkan ayah saya sendiri salah satunya dan punya banyak pohon kopi. Sampai sekarang masih ada, dan biji kopi yang dipanen setiap setahun dua kali itu memberikan banyak sekali manfaat ekonomis. Terakhir kabar yang saya dapat kemarin 2024, mereka hanya bisa panen setengahnya dari tahun lalu namun harga jualnya sedang tinggi-tingginya hingga 60 ribuan per kilo mengalahkan hasil panennya dari bertanam padi.
Ada beberapa warga yang bikin kopi sendiri lalu dijual, saya ingat dulu waktu jaman SMA ibu saya sering beli kopi bikinan mbah Sari. Mbah Sari itu ibunya Farikun, teman sekolah saya sejak MI sampai MTS. Kopi yang dibuat warga lokal, rata-rata dicampur dengan bahan jagung. Tapi sewaktu saya ngopi dulu, rasanya tetap enak (karena mungkin belum kenal kopi espresso kaya kopi kenangan, janji jiwa, fore, kopi tuku). Lalu, ada juga kopi yang dicampur dengan sedikit jahe, saya dibeliin ibu saat pulang kampung lebaran di daerah Ngebong dan setelah saya cicipi rasanya kurang begitu memuaskan. Dan kopi yang paling enak adalah Kopi Losari. Kopi itu saya dapat dari hotel yang punya puluhan hektar kebun kopi bernama Losari Coffee Plantations. Teman saya Setyo, Puji, dan Yudi juga memuji rasa kopinya itu sewaktu kami sering menginap di rumah mereka saat SMK. Itu kopi hitam terenak pertama yang saya kenal.
Kebun kopi milik PT. Losari Coffee Plantations, yang katanya milik Sandi Uno juga.
Saya mulai ngopi sejak SMK, lalu di tempat kerja ketika teman-teman ngobrol didominasi bapak-bapak yang sudah beristri. Mereka kadang minta saya beliin kopi dan akhirnya ngopi bareng sambil kerja dan itu bikin sensasi ngobrol jadi seru. Sampai ada temen saya namanya pak Barok, dia kalo ngopi nggak mau selain kopi ABC Mocca. Dan semakin banyak ragam jenis kopi yang saya jumpai ketika di Kota mulai dari kopi bubuk, kopi biji kasar, kopi sangrai, kopi ekstrak, kopi susu sasetan, kopi espresso, americano, cappuccino, late, dan kawan-kawannya. Namun pada akhirnya kopi hitam dan kopi susu-lah yang paling sering mengisi hari-hari dan hingga sekarang masih mengonsumsi kopi. Karena rasanya ada yang kurang kalau saat kerja, nggak ada kopi.
Kopi Hitam
Baru-baru ini yang membuat saya jadi aware sama kopi adalah karena saya pernah dengar mitos, sewaktu kecil dulu bahwa kalo minum kopi hitam pikirannya jadi keruh. Sebaliknya kalo makan jenang baning, pikirannya jadi bening. Sepanjang saya ngopi, mitos itu hampir nggak pernah saya pedulikan. Namun, kecenderungan saya untuk selalu minum kopi di pagi hari, siang sehabis makan, kadang-kadang malam hari membuat saya sedikit was-was, takutnya kecanduan. Saya tidak ingin efek negatif kopi itu menghampiri. Saya pernah ingin untuk berhenti minum kopi, tetapi gagal di hari pertama, kadang hari ke-2, kadang hari ke-3.
Saya juga sempat berfikir, apakah karena saking lamanya minum kopi jadi penyebab saya mudah lupa dan sulit mengingat sesuatu? Kesalahan dalam mengonsumsi kopi apakah beneran bisa bikin rusak otak seperti pengecilan volume otak yang berisiko bikin demensia, penurunan fungsi kognitif karena kopi dicampur gula berlebih? Baru-baru ini saya mulai berfikir apakah kopi yang saya konsumsi ini banyak memberikan manfaat atau justru malah sebaliknya?
Referensi:








Posting Komentar untuk "The Story Kopi"
Posting Komentar